Drama Korea : ” Can You Hear My Heart “

Can You Hear My Heart-01
Can You Hear My Heart? (내 마음이 들리니 Rom:Nae Maeumi Deulrini) adalah drama Romantis Korea Selatan yang disiarkan oleh MBC pada tahun 2011, dan jumlah episodenya 30 Episode.

Sinopsis :
Cha Dong-ju yang merupakan pewaris konglomerasi WK Group kini telah dewasa, namun kehilangan pendengarannya lantaran perbuatan ayah tirinya, Choi Jin-chul (Song Seung-hwan). Ia berusaha keras untuk menyembunyikan disabilitasnya dengan tampil seolah-olah punya pendengaran normal. Walaupun begitu dengan ketunarunguan dan penderitaannya yang disebabkan ayah tirinya, Dong-ju tetap optimis dan tidak tertutup.

Sedangkan Bong Woo-ri yang merupakan wanita muda cerdas namun berpura-pura bodoh karena benar-benar sayang dan berusaha melindungi harga diri ayahnya, Bong Young-kyu (Jung Bo-suk) yang penderita keterbelakangan mental. Woo-ri dan ayahnya berusaha mencari abang tirinya, Bong Ma-roo yang telah lari dari rumah sejak 16 tahun lalu.

Padahal Ma-roo sebenarnya dibawa oleh ibu Dong-ju ke Amerika bersama Dong-ju 16 tahun lalu. Rupanya ibu Dong-ju balas dendam kepada suaminya lantaran Ma-roo sebenarnya anak hasil hubungan gelap suaminya, Jin-chul dengan sekretarisnya, Shin Ae yang tidak lain saudara dari Young-kyu. Ma-roo menuruti kemauan Ibu Dong-ju lantaran meminta ibu Dong-ju agar membebaskan ayah tirinya itu dari penjara gara-gara ulah Jin-chul.

Dong-ju maupun Ma-roo yang kini bernama Jang Joon-ha kembali muncul dalam kehidupan Woo-ri dan keluarganya. Dong-ju yang ingat sahabat masa kecilnya, Woo-ri dan juga kasihan pada keluarga Bong yang miskin sehingga memberikan kembali pekerjaan kepada ayah Woo-ri sebagai pekerja kebun rumah Dong-ju. Hubungan Dong-ju dan Woo-ri makin dekat dan begitu pula Joon-ha yang berusaha menjaga Woo-ri lantaran tahu Woo-ri itu adik tirinya. Tetapi Joon-ha malah tidak suka kedekatan Woo-ri dengan Dong-ju.

Pemeran Utama :

– Kim Jae Won sebagai Cha Dong Joo
kim jae won-01
– Kang Chan-hee sebagai Cha Dong-joo muda
Kang Chan Hee--05
– Hwang Jung Eum sebagai Bong Woo Ri
hwang jung eum-01
– Kim Sae-ron sebagai Woo-ri muda
kim sae ron-01
– Nam Goong Min sebagai Jang Joon Ha/Bong Ma Roo
nam goong min-01
– Seo Young-joo sebagai Joon-ha muda/Bong Ma-roo
seo young joo-01
– Go Joon Hee sebagai Kang Min Soo
go joon hee-01
– Lee Kyu Han sebagai Lee Seung Chul
lee kyu han-01

Pemeran Pendukung :

– Jung Bo Suk sebagai Bong Young Kyu
– Lee Hye Young sebagai Tae Yeon Sook
– Song Seung Hwan sebagai Choi Jin Chul
– Yoon Yeo Jung sebagai Hwang Soon Geum
– Kang Moon Young sebagai Kim Shin Ae
– Kim Yeo Jin sebagai Nam Mi Seook
– Lee Sung Min sebagai Seung Chul’s father
– Hwang Young Hee sebagai Seung Chul’s mother
– Noh Hee Ji sebagai Park Dae Ri

Drama Taiwan : ” Rainbow Sweetheart “

rainbow-sweetheart-01
Rainbow Sweetheart adalah serial TV disutradarai oleh LinHeLong (林 合 隆), seorang direktur di Taiwan, diproduksi oleh ChaiZhiPing (柴智屏); dibintangi oleh Jimmy Lin (林志颖) dan YingCaier (应 采 儿).

Nama Pemeran :
Jimmy Lin sebagai ShaoFeng(邵峰)
YingCaier sebagai PengXiaoQian(彭小千)
ZouTingWei sebagai XuKai(徐凯)
HouShu sebagai LuoYingYing(骆盈盈)
WangGang sebagai PengDaQian(彭大千)
LiangGuoRong sebagai Chairman Shao
DuShiWu sebagai SongYue Mei(宋月眉)
WuHaoZe sebagai Tian Bao Yuan(田宝元)
WangJianYing sebagai Tian Bao Ling(田宝玲)
WangYiJun sebagai Marry(马莉)
LiQuanYou sebagai DinYi(丁毅)

Sinopsis :
ShaoFeng (邵 峰) adalah seorang pria muda terhormat yang keluarganya bertanggung jawab atas usaha dari sebuah hotel besar-besaran yang disebut Baihe Hotel. Sebenarnya dia adalah satu-satunya anggota keluarga yang memiliki kemampuan untuk memimpin perusahaan besar karena kakeknya, mantan ketua perusahaan, terlalu lama untuk mengambil suatu beban berat. Selain itu, kakeknya adalah dalam kesehatan yang buruk dan semua dia ingin sebelum kematiannya adalah untuk melihat cucunya hilang, Zhang HuaXiu (张华秀). Oleh karena itu, ia meminta ShaoFeng (邵 峰) untuk mempekerjakan segala cara untuk mencari Huaxiu (华 秀). Ketika ShaoFeng yang diberitahu oleh sekretarisnya bahwa sepupunya telah meninggal dalam api, ia sangat marah karena ia tidak dapat melaksanakan keinginan terakhir kakeknya. Dalam rangka untuk membantu kakeknya pulih, dia menyewa seorang gadis, muda cerdas yang disebut PengXiaoQian (彭小 千), yang berasal dari keluarga miskin dengan utang yang sangat banyak, untuk memainkan peran sepupunya. Karena sangat membutuhkan uang dirinya setuju untuk bertindak sebagai sepupunya dan ikut ke rumah Shao Feng. Setelah itu kakek ShaoFeng itu pulih kesehatannya dengan cepat dan mulai menyukai cucunya. Tinggal di rumah yang sama, dua orang muda secara bertahap mulai ada rasa. Namun, mereka tidak pernah mengungkapkan perasaan mereka satu sama lain karena mereka adalah sepupu di mata orang lain. Tanpa diduga, mantan pacar ShaoFeng, LuoYingYing (骆 盈盈), seorang pianis yang sangat baik yang meninggalkan ShaoFeng dua tahun lalu, datang kembali dari Paris dengan keinginan untuk memperbaiki hubungan mereka yang rusak. Meskipun Shao Feng masih berpacaran, ia lebih memperhatikan Xiaoqian, yang membuat YingYing (盈盈) tidak bahagia.

XuKai (徐凯), teman baik ShaoFeng jatuh cinta dengan Xiaoqian setelah pertemuan beberapa kali. Meskipun ia memiliki ide yang jelas bahwa Xiaoqian tidak mungkin mencintainya namun menganggap ShaoFeng sepupunya, ia masih mencoba yang terbaik untuk membantu Xiaoqian untuk menangani semua masalah nya. Ketika Yingying sengaja menemukan bahwa Xiaoqian bukan sepupu asli ShaoFeng, dia mengancam untuk Xiaoqian meninggalkan ShaoFeng untuk menjaga rahasia dia dari kakek ShaoFeng itu. Namun demikian, bukannya menyerah cinta mereka, Xiaoqian memilih untuk menghadapi semua kesulitan dengan ShaoFeng. Akhirnya, mereka memperoleh pengampunan.

Drama Korea : ” Princess Hours “

princess hours
Princess Hours (Korea: 궁, Hanja: 宫, diromanisasi sebagai Goong) dan dikenal juga sebagai The Imperial Household, Love in Palace, Palace Love atau Palace adalah serial televisi yang diadaptasi dari soonjong manhwa Goong oleh Park So-Hee.

Nama Pemeran :
Yoon Eun Hye sebagai Shin Chae-Kyeong ( 신채경 )
Joo Ji Hoon Sebagai Lee Shin ( 리 신 )
Kim Jeong Hoon sebagai Lee Yul ( 리 율 )
Song Ji-hyo sebagai Min Hyo-rin ( 민효린 )

Sinopsis drama Princess Hours :
Terjadi pada abad ke-21 di mana Korea Selatan memiliki keluarga kerajaan sejak tahun 1945 sampai sekarang. Drama ini berkisar pada kehidupan Pangeran Mahkota (Hwangtaeja) Lee Shin, dan pengantin barunya, Chae-kyeong. Keluarga kerajaan yang digambarkan dalam drama ini dimodelkan sesuai dengan keluarga kerajaan terakhir dari Korea, yang pada kenyataannya memerintah sampai awal Pendudukan Jepang pada tahun 1910 dan tidak diaktifkan kembali setelah Jepang menyerah pada Perang Dunia II (1945).

Rangkaian cerita dimulai dengan berita bahwa Raja, ayah Shin, sakit. Karena khawatir atas kesehatan Raja, keluarga kerajaan berupaya untuk menemukan istri bagi Shin, sehingga memungkinkan dia untuk mengambil alih tahta kerajaan jika keadaan membutuhkan. Meskipun jatuh cinta dengan gadis lain, seorang balerina ambisius dan berbakat bernama Hyo-rin, yang awalnya dilamar oleh Shin, namun ia menolaknya karena Hyo-rin ingin mengejar mimpinya untuk menjadi balerina. Shin kemudian menikahi gadis dari rakyat biasa yang terikat dengan janji pertunangan antara Raja terdahulu dengan kakek dari gadis tersebut. Shin berkeras menikahi Chae-Kyeong karena penolakan dari Hyo-Rin. Meskipun awalnya Shin tidak mempunyai perasaan terhadap Chae-kyeong, cinta akhirnya berbunga antara pasangan tersebut seiring berjalannya waktu.

Sementara itu, hal-hal yang lebih rumit terjadi seiring dengan kembalinya Lee Yul dan ibunya Putri Hwa-Young, yang pernah menjadi Putri Mahkota (Bingoong) sebelum kematian suaminya, Putra Mahkota yang lama, kakak kandung dari Raja yang bertahta sekarang. Yul dan ibunya diusir dari istana tidak lama setelah kematian ayahnya, dan ia kemudian mengungkapkan bahwa ini karena Raja mengetahui sebuah skandal antara ibu Yul dengan Raja saat ini, yang merupakan adik dari ayahnya. Ibu Yul kembali dengan motif jahat dalam pikirannya; untuk mengembalikan anaknya kembali ke takhta, yang seharusnya terjadi jika ayahnya tidak meninggal.

Serangkaian tragedi menimpa istana dengan skema yang diatur oleh ibu Yul, dan lebih intensif lagi dengan adanya skandal yang melibatkan keluarga kerajaan, termasuk hubungan Shin dengan Hyo-Rin, dan rasa kasih Yul yang mengembang untuk Chae-kyeong, istri sepupunya yang baru menikah. Hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan dan berbagai insiden pun terjadi.

Meskipun penuh dengan lika-liku, cinta antara Chae-Kyeong dan Lee Shin justru semakin besar. Suatu ketika, lee Shin dijebak dan dituduh telah meakukan tindak kriminal, yaitu membakar istana. Penjebaknya tak lain merupakan ibu Yul. Yul yang tahu hal itupun merasa bersalah dan menimpakan kesalahan ibunya pada dirinya sendiri.

yul yang awalnya nyaris menjadi raja, karena mengakui bahwa dirinyalah yang membakar istana, kemudian membuat semua orang merasa terkejut. Ibu Yuk yng mengetahui pengakuan anaknya berusaha bunuh diri. Kedua ibu-beranak itupun menjadi sasaran kemarahan banyak orang karena sikap licik yang sebenarnya dilakukan ibu Yul.

Ibu Yul dan Yul kemudian pergi meninggalkan istana. Sedangkan Lee Shin memutuskan untuk menyusul Chae-Kyeong ke rumahnya dan menolak menjadi Raja. Beberapa saat kemudian, Lee Shin dan Chae-Kyeong mengesahkan pernikahan mereka berdua. Dan saat itulah, tiba-tiba Chae-Kyeong merasa mual, seperti tengah hamil.

Drama Korea : ” 49 Days “

49-Days10
49 Days (49일) adalah drama fantasi Korea Selatan yang disiarkan oleh SBS pada tahun 2011 yang disutradarai oleh Jo Young Kwang.

Nama pemeran utama 49 days :
Lee Yo Won sebagai Song Yi Kyung / Shin Ji Min
Nam Gyu-Ri sebagai Shin Ji Hyun
Jo Hyeon-jae sebagai Han Kang
Bae Su-bin sebagai Kang Min Ho
Jung Il Woo sebagai Scheduler / Song Yi Soo
Seo Ji Hye sebagai Shin In Jung
Bae Geu Rin sebagai Park Seo Woo

Pemain Pendukung :
Choi Jung Woo sebagai Shin Il Shik (Ji Hyun’s father)
Yoo Ji In sebagai Ji Hyun’s mother
Kang Sung Min sebagai No Kyung Bin
Son Byung Ho sebagai Oh Hae Won
Moon Hee Kyung sebagai Bang Hwa Joon
Yoon Bong Gil sebagai Cha Jin Young
Kim Ho Chang sebagai Ki Joon Hee
Nurzhan Zhedelbaev sebagai Ma Soon Jung
Lee Jong Min sebagai Go Mi Jin

Sinopsis drama 49 Days :
Kehidupan Ji-Hyun (Nam Gyu-Ri) tampak sempurna. Orangtuanya memujinya dan teman-temannya tampak mengaguminya. Ji-Hyun juga bertunangan dengan Min-Ho (Bae Soo-bin) dan akan menikah hanya dalam beberapa hari. Sementara itu, Yi-Kyung (Lee Yo-Won) adalah wanita yang benar-benar putus asa atas kematian pacarnya dalam sebuah kecelakaan, dan sering merenung untuk melakukan bunuh diri. Dia bekerja malam di sebuah toko, sedangkan tidur di siang hari.

Pada suatu hari, Yi-Kyung turun dari bus dan akhirnya berkelana. Dia berdiri di sebuah jalan yang ramai dan mencoba untuk bunuh diri dengan berlari ke arus lalu lintas yang padat, mengakibatkan tabrakan mobil beruntun. Pada saat itu, seseorang menyelamatkan hidupnya dengan menariknya kembali. Pada saat itu, Ji-Hyun, yang sedang mengemudi di dekat lokasi tersebut, gagal menginjak rem dan menabrak sebuah truk semi-trailer yang berhenti di tengah jalan. Beberapa saat kemudian, Ji-Hyun berjalan keluar dari mobilnya dalam keadaan linglung. Dia terkejut melihat tubuhnya yang dibawa ke ambulans. Satu-satunya orang yang tampaknya memperhatikannya berdiri di jalan adalah pria dengan sepeda motor. Pria di sepeda motor adalah Scheduler (Jung Il Woo) – sejenis malaikat maut yang menunggu untuk menjemput jiwa seseorang ke kehidupan berikutnya.

Ji-Hyun mengikuti tubuhnya ke ambulans dan memperhatikan paramedis berupaya untuk menghidupkannya kembali. Di rumah sakit, Ji-Hyun bertemu Scheduler lagi. Scheduler berkata bahwa karena ia belum dijadwalkan untuk mati, maka ia diberi kesempatan untuk pulih dari koma dan hidup kembali. Ia harus memenuhi sebuah misi: ia harus mengumpulkan tiga tetes air mata murni dari tiga orang yang benar-benar mencintainya selain dari keluarganya dalam 49 hari ke depan. Ji-Hyun langsung berpikir tentang tunangannya dan dua teman terbaik dan yang pasti ia akan hidup kembali. Ji-Hyun kemudian mengambil alih tubuh Yi-Kyung dalam pencariannya untuk menemukan tiga orang tersebut. Ji-Hyun mendapat pekerjaan di sebuah restoran yang dimiliki oleh teman SMA-nya, Han Kang (Jo Hyun Jae).

Pada saat itu, ingatan Ji-Hyun kembali padanya. Sebelum kecelakaan itu, Ji-Hyun ingat akan melihat teman terbaiknya untuk menunjukkan gaun pengiring pengantin yang telah dia pilih untuknya. Ketika ia tiba, Ji-Hyun melihat teman baiknya dan tunangannya duduk intim bersama dalam mobil. Dia kemudian mendorong untuk menghadapi mereka ketika kecelakaan itu terjadi. Akhirnya datang ke indra tentang pengkhianatan mereka, Ji-Hyun sekarang menyadari bahwa itu tidak akan begitu mudah untuk menemukan tiga orang yang tulus mencintainya.

” Kisah Sebuah Pensil & Sebuah Penghapus “

pensil & penghapus-photos
[] RENUNGKAN []

Pensil : “Maafkan aku Penghapus…”
Penghapus : “Maafkan aku? Untuk apa, Pensil?
Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku…”

Pensil : “Aku minta maaf karena aku suka membuatmu terluka. Setiap kali aku
melakukan kesalahan, kamu selalu berada disana untuk menghapusnya. Namun setiap
kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu
akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat…”

Penghapus : “Hal itu memang benar. Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau
lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu
membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu
bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru.
Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku
dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu
khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih…”

Si Penghapus adalah orang tua kita…
Si Pensil adalah diri kita sendiri….

Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya…
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya…
Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu…
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil
(BERTAMBAH TUA DAN AKHIRYA MENINGGAL).
Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru
(suami atau istri), namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.

” Cahaya Muka Nabi Muhammad “

Pada suatu hari, ketika Aishah menjahit baju pada waktu sahur, tiba-tiba jarumnya terjatuh.

Nabi Muhammad masuk dalam kegelapan tetapi wajahnya yang bercahaya itu menyebabkan Aisyah berjaya mengutip kembali jarum yang terjatuh.

“Wahai Muhammad, alangkah bercahayanya wajahmu,” kata Aisyah.

Kemudian, dia menyambung, “Siapakah yang tidak akan melihatmu pada hari kiamat?”

Nabi Muhammad menjawab, “Orang yang bakhil.”

Aisyah bertanya lagi, “Siapakah orang yang bakhil?”

“Orang yang bakhil itu ialah orang yang tidak mengucap selawat ke atasku apabila mendengar namaku disebut,” jawab Nabi Muhammad.

” Cara Menghadapi Masalah Kehidupan Dengan Al-qur’an “

al-quran-1
KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKU
IDAM-IDAMKAN?
•Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah:216)

KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
•Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Al-Baqarah:286)

RASA FRUSTASI?
•Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Al-Imran:139)

BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?
•Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (Ali-Imran:200)
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. ( Al-Baqarah:45)

APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI?
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.( At-Taubah:111)

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
•Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal. (At-Taubah:129)

AKU TAK DAPAT BERTAHAN LAGI!!!!!
•dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (Yusuf:87)
•Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. (An-Nisaa’:86)

” KISAH RASULULLAH S.A.W. DAN PENGEMIS YAHUDI BUTA “

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata “Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”.

Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau Rasulullah SAW wafat.

Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya,
“anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan”, Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya,
“Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah
lakukan kecuali satu sunnah saja”. “Apakah Itu?”, tanya Abubakar r.a.

Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha.

Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya.
Ketika
Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, “siapakah kamu ?”. Abubakar r.a
menjawab, “aku orang yang biasa”. “Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”,
jawab si pengemis buta itu.

Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.

” Rasulullah SAW, Kekasih Allah “

Suatu saat beberapa sahabat menunggu Rasulullah SAW di masjid Madinah. Mereka berdiskusi soal agama. Sampai pada suatu tema, mereka berbicara tentang topik kelebihan para rasul dan nabi.

Ibnu Abbas RA menuturkan, sebagaimana dicatat Ad-Darami dan At-Tirmidzi dalam kumpulan hadist mereka, ada seorang sahabat berkata, “Sungguh menakjubkan! Allah telah menjadikan Ibrahim sebagai kawan dekat-Nya.”

Yang lain menyahut, “Lebih hebat lagi Allah telah bercakap-cakap secara langsung dengan Musa!”

Sebagian lagi mengutarakan, “Isa sebagai kalimat Allah dan Ruh-Nya.”
Ada lagi yang mengatakan. “Allah telah memilih Adam.”

Pernyataan-pernyataan para sahabat itu telah menimbulkan perbedaan pendapat. Dan mereka belum menemukan kata akhir, siapakah yang lebih dari yang lain. Sementara dalam ayat disebutkan, “Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi itu atas sebagian yang lain.” – QS Al-Isra’ (17):55.

Tanpa disadari para sahabat, ternyata yang dinanti, Rasulullah SAW, sudah berdiri dibelakang mereka. Dan beliaupun sudah mendengar apa yang mereka bicarakan.
Dengan wajah mengepresikan tanya, para sahabat menunggu Nabi bersabda.

Bukan Kesombongan

“Aku telah mendengar apa yang kalian percakapkan dan memaklumi keheranan kalian terhadap keberadaan Ibrahim sebagai kawan dekat Allah, memang begitulah adanya. Terhadap keberadaan Musa sebagai orang yang diajak bercakap-cakap langsung, memang begitulah adanya. Terhadap keberadaan Isa sebagai kalimat dan Ruh-Nya, juga memeng begitulah adanya. Sedang aku adalah kekasih Allah ( Habib Allah ), dan ini bukan kesombongan.”

Beberapa sahabat yang mendengar keterangan, sedikit plong hatinya. Berarti mereka sudah menemukan jawaban atas apa yang mereka perdebatkan.

Nabi SAW melanjutkan, “Aku menjadi pembawa bendera kemulian pada hari kebangkitan, Aku adalah pembela pertama dan orang pertama yang dikabulkan syafa’atnya, dan ini bukan sebuah kesombongan. Aku adalah orang pertama yang mengetuk pintu surga, dan Allah akan membuka pertama kalinya untukku dan mempersilahkan aku memasukinya dengan orang-orang miskin diantara kalian. Aku adalah orang yang paling dimuliakan idi zaman awal dan di zaman akhir, dan sungguh ini bukan sebuah kesombongan.”

Istilah Habib Allah inilah yang sering disebut-sebut dalam syair dan qashidah maulid. Mayoritas ulama berpendapat, kekasih Allah lebih tinggi daripada kawan dekat allah ( Khalilullah ). Salah satunya pendapat Imam Abu Bakar bin Furak, berdasarkan sebuah pendapat ahli kalam, “Khalil mencapai Allah melalui sebuah perantaraan sebagai yang diisyaratkan dalam firman_Nya, “Demikianlah langit dan perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda kekuasaan Kami di langit dan di bumi.” – QS Al-An’am (6):75.

Sementara bagaimana “ Seorang yang cinta” mencapai Allah, diisyaratkan dalam firman-Nya, “…Dia sangat dekat dua ujung busur mata panah atau lebih dekat lagi.”- QS An-Najm (53):9.

Khalil berkata, “Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian.” – QS As-Syu’ara (26):84. Sedang kepada orang yang dicintai dikatakan, “Dan Kami tinggikan bagimu sebutan namamu.” – QS Alam Nasyrah (Al Insyirah):4.

Nabi Muhammad SAW dianugerahi sejumlah kemuliaan tersebut tanpa beliau memintanya.

Masih banyak lagi perbandingan yang menguatkan bahwa istilah Habib lebih tinggi dari Khalil. Dalam kehidupan sehari-hari, umumnya, kitapun lebih mengutamakan kekasih kita daripada kawan kita.

Sejumlah keterangan yang telah disampaikan, menurut Qadhi Iyadh bin Musa Al Yahsubi, dalam bukunya yang berjudul “Keagungan kekasih Allah, Muhammad SAW” menunjukkan ketinggian derajat Nabi Muhammad SAW.

” KISAH TELADAN RASULULLAH MUHAMMAD SAW “

Kalau ada pakaian yang koyak,
Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya.

Beliau juga memerah susu kambing
untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.

Setiap kali pulang ke rumah,
bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan,
sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya
untuk membantu isterinya di dapur.

Sayidatina ‘Aisyah menceritakan:
”Kalau Nabi berada di rumah,
beliau selalu membantu urusan rumahtangga.

Jika mendengar azan,
beliau cepat-cepat berangkat ke masjid,
dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sembahyang.”

Pernah baginda pulang pada waktu pagi.
Tentulah baginda amat lapar waktu itu.
Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan.
Yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya,
“Belum ada sarapan ya Khumaira?”
(Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang berarti ‘Wahai yang kemerah-merahan’)

Aisyah menjawab dengan agak serba salah,
“Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.”
Rasulullah lantas berkata,
”Kalau begitu aku puasa saja hari ini.”
tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya.

Pernah baginda bersabda,
“sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya.”

Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda sebagai kepala keluarga.

Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain.
Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu
langsung bertanya setelah selesai bersembahyang :

“Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?”
“Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar”
“Ya Rasulullah… mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh,
kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan?
Kami yakin engkau sedang sakit…”
desak Umar penuh cemas.

Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya.
Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.

“Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?”

Lalu baginda menjawab dengan lembut,
”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?” “Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.”

Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.

Hanya diam dan bersabar bila kain rida’nya direntap dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya.

Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat
yang dikencingi si Badwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.

Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa kehambaan dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ketuanan.

Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam keseorangan.

Ketika pintu Syurga telah terbuka,
seluas-luasnya untuk baginda,
baginda masih berdiri di waktu-waktu sepi malam hari,
terus-menerus beribadah,
hingga pernah baginda terjatuh,
lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.
Fisiknya sudah tidak mampu menanggung
kemahuan jiwanya yang tinggi.

Bila ditanya oleh Sayidatina ‘Aisyah,
“Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?”

Jawab baginda dengan lunak,
“Ya ‘Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.”

Rasulullah s. a. w. bersabda,
“Sampaikan pesanku walau sepotong ayat”